Pasca ledakan bom di bus yang mengangkut pasukan pengawal kepresidenan, presiden Tunisia mengumumkan bahwa selama 30 hari Tunisa berada dalam kondisi luar biasa.
Diberitakan oleh surat kabar Al-Ahd, setelah serangan ledakan bom kemarin malam pada sebuah bus pengangkut pasukan pengawal kepresidenan di Tunisia, Al-Baji Qaid Al-Sabasi, presiden Tunisia mengumumkan bahwa Tunisia berada dalam kondisi luar biasa selama 30 hari.
Al-Sabasi menyatakan, “Kami akan menyediakan keperluan apapun untuk memerangi terorisme.”
Kementrian Tunisia mengumumkan, “Kemarin sebuah bus yang mengangkut pasukan pengawal presiden di dekat kantor partai Al-Tajamu’ Al-Dasturi meledak sejam sebelum pidato presiden berlangsung. Ledakan tersebut terjadi di jalan Muhammad Al-Khamis, salah satu jalan penting di kota Tunis. Ledakan tersebut setidaknya menewaskan 12 orang dan melukai 17 lainnya.”
Menurut kepolisian setempat bom tersebut telah diletakkan di dalam bus sebelumnya. Kebanyakan penumpang bus tersebut akhirnya tewas.
Muhammad Al-Nashir ketua parlemen Tunisia mengumumkan, “Akan diadakan rapat khusus untuk membicarakan kasus ini.”
Pada bulan Juni tahun 2015 seorang bersenjata membunuh 35 turis asing di dua hotel di kota Sousse. Begitu juga pada bulan Maret 21 turis di museum Bardu kota Tunis menjadi korban teroris.
Menurut diperkirakan, pelaku peledakan bom tersebut adalah teroris-teroris ISIS.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email