Pesan Rahbar

Home » » Saudi Batalkan Bantuan Uang dan Larang Warganya ke Libanon

Saudi Batalkan Bantuan Uang dan Larang Warganya ke Libanon

Written By Unknown on Monday 23 May 2016 | 18:46:00


Raja Salman bin Abdulaziz (kedua kanan), mengunjungi lokasi jatuhnya crane di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, 12 September 2015. Kecelakaan ini terjadi pada Jumat sore, 11 September 2015 waktu setempat – Foto: Reuters

Satu Islam, Riyadh – Kerajaan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab melarang seluruh warganya melakukan perjalanan ke Libanon dan meminta warganya yang berada di negeri itu segera meninggalkannya. Larangan ini muncul setelah Riyadh menghentikan bantuan militer senilai US$ 4 miliar (Rp 54 triliun) ke Beirut.

Pengumuman Kementerian Luar Negeri Arab Saudi yang disampaikan oleh kantor berita Arab Saudi (SPA) tidak memberi alasan peringatan itu. “Seluruh warga Arab Saudi yang ada di Libanon agar segera menghubungi kantor kedutaan besar di Beirut,” tulis kantor berita SPA mengutip pernyataan Kementerian, Selasa 23 Februari 2016.

Pengumuman penghentian bantuan itu disampaikan Saudi pada Jumat, 19 Februari 2016. Salah seorang pejabat yang tak disebutkan namanya mengatakan, Kerajaan telah melihat faksi-faksi politik di Libanon berada pada satu visi dengan Hizbullah.

Kantor berita resmi Arab Saudi SPA hari Jum’at 19 Februari 2016 mengatakan kerajaan menghentikan dukungan pada pasukan keamanan Libanon setelah dalam sidang Liga Arab dan OKI, Libanon tidak bersedia mengutuk serangan terhadap misi diplomatik Arab Saudi di Iran bulan Januari lalu.

Berbeda dengan Libanon yang enggan mengutuk Iran meski dijanjikan uang, Somalia yang bersedia mengutuk Iran mendapat hibah 50 juta dolar dari Arab Saudi.

Menteri Keuangan Somalia Mohamed Aden Ibrahim menolak berkomentar soal bantuan dana dari Arab Saudi. Somalia berdalih hal itu tidak ada hubungannya dengan sikap Mogadishu terhadap Iran.

Hubungan Arab Saudi dan Iran memburuk karena kelompok perjuangan Syiah Hizbullah yang berpusat di Libanon dan didukung oleh Iran, terus mendukung rezim Suriah. Puncaknya Saudi memutuskan hubungan diplomatik pasca serangan Kedutaan Besar Arab Saudi di Teheran diserang terkait eksekusi mati Syaikh Nimr Bagir al-Nimr

Langkah Saudi juga diikuti oleh sekutunya, Uni Emirat Arat dan Bahrain. Emirat melarang warganya mengunjungi Libanon dan mengurangi pejabat diplomatiknya di Beirut. Adapun Bahrain meminta seluruh warganya yang ada di Libanon secepatnya meninggalkan negeri itu.

(Reuters/Satu-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: