Jamaah Muslim berkumpul setelah bom bunuh diri meledakkan bomnya di dekat pos keamanan di Masjid Nabawi di Madinah, Arab Saudi, 4 Juli 2016. (Foto: Reuters)
Kementerian Luar Negeri Iran telah mengecam serangkaian serangan bom teroris di kota-kota Arab Saudi Madinah, Qatif, dan Jeddah.
“Terorisme tidak mengenal batas atau kebangsaan dan tidak ada solusi kecuali konsensus internasional dan regional dan solidaritas melawanya,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qasemi Selasa pagi (5/7/16).
Berulangkali Iran telah mengutuk seluruh perilaku terorisme, mereka menekankan bahwa semua negara harus bersatu melawan sumber dan alasan di balik terorisme.
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif juga dalam tweetnya, “Tidak ada garis merah yang teroris tidak lalui .”
Sementara itu, gerakan perlawanan Hizbullah Libanon juga mengecam pengeboran tersebut, menekankan bahwa serangan di kota suci Madinah menunjukkan bahwa teroris menodai kesucian Islam.
Sebelumnya pada hari itu, empat penjaga keamanan tewas ketika seorang teroris meledakkan dirinya di dekat pos keamanan Masjid Nabawi di barat kota Madinah Arab Saudi.
“Pasukan keamanan mencurigai seorang pria yang sedang menuju ke arah al-Masjid al-Nabawi (Masjid Nabi) setelah meninggalkan lokasi parkir,” kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kementerian dalam negeri Saudi. “Ketika petugas berusaha menghentikannya, ia meledakkan dirinya yang menyebabkan ia dan empat personel keamanan tewas.”
Ledakan itu terjadi segera setelah dua ledakan bom di dekat sebuah masjid Syiah di kota Qatif timur Arab Saudi. Sebelumnya pada hari itu, sebuah bom meledak di dekat konsulat Amerika Serikat di kota Jeddah, di bagian barat Arab Saudi.
Tidak ada kelompok atau individu sejauh ini yang mengaku bertanggung jawab dalam ledakan tersebut.
Polisi Saudi berjaga-jaga di lokasi di mana pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya pada 4 Juli 2016 di dekat konsulat Amerika di kota Laut Merah Jeddah. (Foto: AFP)
Sejak akhir 2014, Arab Saudi telah menyaksikan serangkaian pemboman dan penembakan yang diklaim oleh kelompok teroris Takfiri ISIS dan sebagian besar menargetkan Muslim Syiah negara di bagian timur kerajaan ini.
Pada bulan Januari 2016, pelaku bom bunuh diri terjadi di masjid di al-Ahsa, menewaskan empat orang.
Oktober lalu, seorang teroris bersenjata menembaki Muslim Syiah yang memperingati Asyura, yaitu peringatan kesyahidan Imam Syiah ketiga, Imam Hussein (as), di wilayah Qatif timur, menewaskan lima sebelum ia ditembak mati oleh polisi.
Juni lalu, empat Muslim Syiah kehilangan nyawanya ketika berusaha mencegah pelaku bom bunuh diri memasuki masjid al-Anoud di kota Dammam di bagian timur Arab Saudi dan di dekat Qatif.
(AFP/Reuters/Mahdi-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email