Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata nasihat diartikan sebagai ajaran atau pelajaran baik; anjuran (petunjuk, peringatan, teguran) yang baik. Maka demikian pula butir-butir nasihat di bawah ini ditujukan untuk memberikan pelajaran kepada pembaca yang semoga dapat sekaligus menjadi petunjuk, peringatan atau teguran yang baik, agar kita dapat memetik manfaat sebesar-besarnya, baik untuk urusan di dunia maupun akhirat.
Selamat membaca dan merenungkannya…
١. مَنْ جَدَّ وَجَدَ
Siapa bersungguh-sungguh dia berhasil.
٢. مَنْ سَارَ عَلَى الدَرْبِ وَصَلَ
Siapa berjalan pada relnya akan sampai.
٣. مَن صَبَرَ ظَفِرَ
Siapa bersabar bakal berhasil.
٤. مَنْ قَلَّ صِدْقُهُ قَلَّ صَدِيْقُهُ
Siapa sedikit kejujurannya, sedikit temannya.
٥. جَالِسْ أَهْلَ الصِدْقِ وَ الوَفَاءِ
Bergaullah dengan orang jujur dan menepati janji.
٦. مَوَدَّةُ الصَدِيْقِ تَظْهَرُ وَقْتَ الضِيْقِ
Kasih sayang teman tampak pada waktu kesempitan.
٧. وَمَااللَّذَّةُ إِلاَّ بَعْدَ التَعَبِ
Tak ada kenikmatan kecuali setelah susah payah
٨. الصَبْرُ يُعِيْنُ عَلَى كُلِّ عَمَلٍ
Kesabaran membantu atas setiap pekerjaan.
٩. جَرِّبْ وَلاَحِظْ تَكُنْ عَارِفًا
Coba dan perhatikan, kau akan jadi tahu.
١٠. اطْلَبِ العِلْمَ مِنَ المَهْدِ إِلىَ اللَحْدِ
Tuntutlah ilmu sejak buaian hingga liang lahat.
١١. بَيْضَةُ اليَوْمِ خَيْرٌ مِنْ دَجَاجَةِ الغَدِ
Telur hari ini lebih baik dari ayam besok hari.
(Apa yang ada hari ini nikmati dan syukuri, karena apa yang kita angan angan esok hari belum tentu ada dan belum tentu, bisa kita nikmati, karena ajal mengintai kita sewaktu waktu)
١٢. الوَقْتُ أَثْمَنُ مِنَ الذَهَبِ
Waktu itu lebih berharga daripada emas.
(Karena waktu yang telah berlalu tidak akan kembali lagi)
١٣. العَقْلُ السَلِيْمُ فىِ الجِسْمِ السَلِيْمِ
Pikiran yang sehat terdapat pada badan yang sehat.
١٤. خَيْرُ جَلِيْسٍ فىِ الزَمَانِ كِتَابٌ
Sebaik-baik teman duduk sepanjang waktu adalah buku.
١٥. مَنْ يَزْرَعْ يَحْصُدْ
Siapa menanam dia akan memetik.
١٦. خَيْرُ الأَصْحَابِ مَنْ يَدُلُّكَ عَلَى الخَيْرِ
Sebaik-baik kawan adalah yang menunjukkanmu pada kebaikan.
١٧. لَوْلاَ العِلْمُ لَكَانَ النَاسُ كَالبَهَائِمِ
Jika tak ada ilmu maka pasti manusia seperti binatang.
١٨. العِلْمُ فىِ الصِغَرِ كَالنَقْشِ عَلَى الحَجَرِ
Pengetahuan pada waktu kecil seperti lukisan di atas batu.
١٩. لَنْ تَرْجِعَ الأَيَّامُ التِى مَضَتْ
Tak akan kembali hari-hari yang telah berlalu.
٢٠. تَعَلَّمَنْ صَغِيْرًا وَاعْمَلْ بِهِ كَبِيْرًا
Belajarlah pada waktu kecil dan amalkan dia saat kau besar.
٢١. العِلْمُ بِلاَ عَمَلٍ كَالشَجَرِ بِلاَ ثَمَرٍ
Ilmu tanpa diamalkan bagaikan pohon tanpa buah.
٢٢. الإِتِّحَادُ أَسَاسُ النَجَاح
Persatuan adalah dasar keberhasilan.
٢٣. لَا تَحْتَقِرْ مِسْكِيْنًا وَكُنْ لَهُ مُعِيْنًا
Jangan menghina orang miskin dan jadilah penolong baginya.
٢٤. الشَرَفُ بِالأَدَبِ لَابِالنَسَبِ
Kemuliaan itu dengan adab bukan karena keturunan.
٢٥. سَلَامَةُ الإِنْسَانِ فِى حِفْظِ اللِّسَانِ
Keselamatan manusia ada pada menjaga pembicaraannya.
٢٦. آدَبُ المَرْءِ خَيْرٌ مِنْ ذَهَبِهِ
Perilaku (baik) seseorang lebih baik dari emasnya.
٢٧. سُوْءُ الخُلُقِ يُعْدِى
Kejelekan perilaku itu menular.
٢٨. آفَةُ العِلْمِ النِّسْيَانُ
Bencana pengetahuan adalah lupa.
٢٩. إِذَا صَدَقَ العَزْمُ وَضَحَ السَّبِيْلُ
Jika benar tekadnya maka akan jelas perjalanannya.
٣٠. لَا تَحْتَقِرْ مَنْ دُوْنَكَ فَلِكُلِّ شَىءٍ مَزِيَّةٌ
Jangan menghina orang yang lebih rendah darimu, karena setiap sesuatu memiliki kelebihan.
٣١. اَصْلِحْ نَفْسَكَ يَصْلُحْ لَكَ النَّاسُ
Perbaiki dirimu, maka akan baik kepadamu semua manusia.
٣٢. فَكِّرْ قَبْلَ أَنْ تَعْزِمَ
Berpikirlah sebelum bertindak.
٣٣. مَنْ عَرَفَ بُعْدَ السَّفَرِ اِسْتَعَدَّ
Siapa yang mengetahui jauhnya perjalanan dia akan bersiap-siap.
٣٤. مَنْ حَفَرَ حُفْرَةً وَقَعَ فِيْهَا
Siapa menggali lobang akan terposok ke dalamnya.
٣٥. عَدُوٌّ عَاقِلٌ خَيْرٌ مِنْ صَدِيْقٍ جَاهِلٍ
Musuh yang cerdas lebih baik dari kawan yang bodoh.
٣٦. مَنْ كَثُرَ إِحْسَانُهُ كَثُرَ إِخْوَانُهُ
Siapa yang banyak kebaikannya maka banyak sahabatnya.
٣٧. اِجْهَدْ وَلَا تَكْسَلْ وَلَا تَكُ غَافِلًا # فَنَدَامَةُ العُقْبَى لِمَنْ يَتَكَاسَلُ
Bersungguh-sungguhlah dan juga jangan malas dan jangan jadi lalai, karena penyesalan mendalam itu adalah milik mereka yang bermalas-malasan.
٣٨. لَا تُؤَخِّرْ عَمَلَكَ إِلَى الغَدِ مَاتَقْدِرُ أَنْ تَعْمَلَهُ اليَوْمَ
Jangan kau tunda pekerjaanmu pada besok hari, selagi kau mampu mengerjakannya pada hari ini.
(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email