Pesan Rahbar

Home » » Basyar Asad: Karena Dukungan Rakyat, Suriah Mampu Bertahan

Basyar Asad: Karena Dukungan Rakyat, Suriah Mampu Bertahan

Written By Unknown on Tuesday 1 September 2015 | 12:23:00


Setelah Foreign Affairs, kini BBC News pun mewawancarai Presiden Suriah Basyar Asad. Seperti diketahui, BBC adalah salah satu media Barat pro-pemberontak, yang telah berulang kali menyebarkan informasi palsu terkait krisis Suriah. Misalnya, saat menggunakan foto-foto mayat korban perang di Irak –dan disebut sebagai korban perang Suriah. Setelahnya, BBC juga melakukan manipulasi informasi terkait penggunaan bom barrel, dan video palsu saat terjadi serangan senjata kimia di Ghouta, Suriah.

Apa saja isi wawancara tesebut? Berikut ini ulasan lengkapnya, seperti dilansir oleh Syrian Arab News Agency;

Jeremy Bowen- BBC (JB): Tuan Presiden, Anda telah kehilangan  kendali atas daerah yang cukup luas di Suriah. Kelompok jihad yang menyebut dirinya Islamic State (IS/ISIS/ISIL) telah muncul. Mungkin sejumlah 200.000 jiwa telah melayang, jutaan orang kehilangan tempat tinggal mereka. Utusan PBB Staffan de Mistura menyebut hal ini sebagai krisis kemanusiaan yang paling serius pasca perang dunia kedua. Apakah Suriah telah menjadi negara gagal?

Presiden Basyar Asad (BA): Tidak. Asalkan pemerintah dan lembaga-lembaga negara tetap memenuhi kewajiban mereka terhadap rakyat Suriah, maka kita tidak bisa menyebut negara ini sebagai negara gagal.

Berbicara tentang kehilangan kontrol, ini adalah hal yang benar-benar berbeda. Ini seperti — ada invansi teroris dari luar negeri, dan pemerintah melakukan tugasnya—berperang membela negaranya.

JB: Bisakah kita kembali ke belakang, saat krisis ini meletus pada tahun 2011. Anda mengatakan ada kesalahan yang dilakukan dalam penanganan demonstrasi di awal. Apakah Anda sendiri melakukan kesalahan?

BA: Tidak, saya tidak pernah mengatakan bahwa kami membuat kesalahan dalam menangani demonstrasi. Saya selalu mengatakan bahwa siapapun bisa melakukan kesalahan….tapi ada perbedaan antara…[kalimat Asad dipotong BBC]

JB: Apakah Anda membuat kesalahan?

BA: Ada perbedaan antara berbicara, atau mengajukan pertanyaan, tentang kebijakan dan taktik perang. Ada perbedaan besar. Jika kita kembali kepada kebijakan, maka kami telah mengambil keputusan untuk melakukan dialog di tingkat nasional, dan saya pikir langkah itu sudah benar.

Sementara itu, jika Anda ingin bicara tentang kesalahan dalam praktek dan beberapa kesalahan yang dilakukan terhadap warga sipil yang terjadi dari waktu ke waktu – maka (sebagai sanksinya) beberapa orang telah dihukum atas kesalahan-kesalahan ini.

JB: Tapi apakah Anda tidak membuat kesalahan selama penanganan krisis?

BA: Saya katakan, setiap orang bisa membuat kesalahan setiap hari. Dan jika Anda menyangkalnya, artinya Anda menyangkal sifat manusia pada umumnya.

JB: Anda berbiacara tentang pengaruh terorisme. Seperti yang Anda sebutkan di awal – dan sebagai reporter saya telah mengunjungi orang-orang yang turut serta dalam demonstrasi di Damaskus, maupun daerah lainnya. Tidak ada yang mengatakan bahwa mereka menginginkan kekhalifahan Islam. Mereka menghendaki kebebasan, demokorasi, bukan negara ala IS. Apakah Anda merasa telah melakukan kesalahan?

BA: Anda, dan Barat menyebut periode itu sebagai ‘periode demokrasi damai’. Dan saya akan memberitahu Anda bahwa di beberapa minggu pertama, banyak polisi yang tewas ditembak mati. Menurut saya, mereka tidak ditembak mati atau dibunuh oleh para demonstran. Jadi, membicarakan ini (sebagai demokrasi damai-red) hanyalah sebuah fantasi.

Kita harus bicara tentang fakta-fakta. Dari awal, demonstrasi tidak berjalan damai. Memang, beberapa orang yang menghendaki demonstrasi damai. Mereka menginginkan demokrasi, itu benar, tetapi itu bukanlah keseluruhan kasus. Kedua, Anda berbicara tentang 140…jumlah tertinggi demonstrasi di seluruh Suriah dalam satu hari adalah 140.000. Mari kita sebut saja satu juta, katakanlah saya memakai angka minimal. Mereka berjumlah satu juta. Satu juta dibandingkan 24 juta warga Suriah, itu tidaklah ada apa-apanya.

JB: Sekarang, beralih pada tahun 2012. Saya berada di Duma, pinggiran Damaskus, seperti yang Anda tahu, telah dikontrol oleh kelompok-kelompok bersenjata. Dan saya berbicara dengan kelompok pemberontak yang mengatakan – bahwa ia membelot dari Tentara Suriah. Ia berkata,”Saya melarikan diri karena saya tidak bisa melihat rakyat dan keluarga saya, terbunuh oleh tangan kami.” Ini merujuk pada Angkatan Bersenjata Suriah. Apakah Anda menilai bahwa aktivitas Tentara Suriah telah menciptakan mimpi buruk – dan membawa Suriah dalam kondisi seperti hari ini?

BA: Jika Anda berbicara tentang konflik yang melibatkan militer, maka perang adalah hal yang buruk. Dan dalam perang apapun, pastinya ada korban rakyat sipil. Itulah sebabnya, setiap perang adalah buruk. Jadi, Anda tidak dapat berbicara tentang tentang perang jinak tanpa korban. Perang bisa saja terjadi, tetapi itu bukanlah kebijakan.

Ketika Anda berbicara tentang pemerintah, maka Anda mengacu kepada kebijakan. Keputusan apa yang kami buat dalam politik? Seperti yang saya katakan: kami memerangi terorisme, membela warga sipil, kami membela warga sipil dan menyelenggarakan dialog.

Dan jika yang kami membunuhi rakyat kami – seperti yang Anda katakan, maka, bagaimana bisa kami bertahan selama empat tahun. Lalu rakyat menentang kami, sebagaimana yang diduga oleh Barat dan negara-negara di kawasan regional. Faktanya, saya menghabiskan empat tahun tetap di posisi saya, dengan pemerintahan, dengan tentara, dengan lembaga. Itu semua tanpa dukungan publik? Tidak mungkin.

BA: Ketika Anda berbicara tentang terorisme, maksud saya, Anda tahu tuduhan yang ditimpakan – bahwa Anda memusatkan kekuatan Anda dalam beberapa tahun terakhir terhadap kelompok non-jihad, yaitu oposisi bersenjata. Dan bahwa Anda telah mencoba untuk melakukan rekayasa bersama kelompok seperti Al-Qaeda dan IS, dan memberangus satu kekuatan di tengah. Mungkin, itu sebuah taktik politik – apakah itu ide Anda?

BA: Obama telah menjawab pertanyaan Anda ketika ia mengatakan beberapa bulan lalu bahwa menunggu atau tergantung kepada kelompok yang mereka sebut sebagai oposisi moderat — adalah fantasi. Itu hanyalah mimpi.

Inilah faktanya. Jadi jika saya ingin … [kalimat Asad dipotong]

JB: Mereka masih mencoba untuk membangun kekuatan oposisi moderat ini, Bukankah demikian? Tapi kali ini untuk melawan IS.

BA: Tapi mereka bilang itu fantasi, itu  hanyalah khayalan, kami semua tahu itu fantasi. Bahkan di media Barat, mereka berbicara tentang ISIS, dan al-Nusra, dan jaringan Al-Qaeda, sebagai organisasi/ kelompok yang besar. Ini tidak terjadi secara tiba-tiba. Ini tidak logis, tidak realistis tiba-tiba kekuatan moderat bergeser menjadi ekstrimis. Mereka memiliki akar rumput yang sama.

JB: Saya telah bertemu dengan beberapa dari kelompok moderat dan mereka mengatakan kepada saya secara eksplisit, “Kami bukan ekstremis, kami bukan Al-Qaeda, kami bukan IS. Jika IS datang kesini, mereka membunuh kami.”

Saya bertemu dengan satu kelompok bulan lalu, di Damaskus, dan mereka berkata, “Kami menginginkan sebuah negara yang kurang lebih seperti Malaysia atau Turki.” Maksud saya, mereka bukan kelompok jihad – dan tidak berbahaya bukan?

BA: Jadi, mengapa mereka yang disebut kelompok oposisi akhirnya menguap. Itulah pertanyaannya sekarang, jika Anda memiliki jawabannya … [kalimat Asad dipotong BBC]

JB: Beberapa pihak mengatakan hal itu disebabkan karena Anda menyerang mereka. Anda telah membunuh mereka.

BA: Mengapa kami tidak boleh menyerang kelompok ektremis yang serupa dengan ISIS?

JB: Itu pertanyaan saya. Apakah Anda menyerang mereka dengan cara yang sama?

BA: Anda dapat mengatakan bahwa pemerintah dan Presiden Suriah menembaki kaki mereka sendiri. Kemudian kami meminta ISIS untuk menyerang pangkalan militer kami, membunuh tentara kami, menculik pendukung kami, dan membasmi kelompok moderat. Apakah itu realistis? Tidak akan ada yang meyakini hal seperti itu.

(Shabestan/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: