Dawoud Hussain al-Marhoon, menghadapi pemenggalan di Arab Saudi akibat mengambil bagian dalam protes anti-pemerintah.
Reprieve, sebuah kelompok advokasi hak asasi yang diakui secara internasional yang berbasis di Inggris, mengungkapkan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (7/10/15) bahwa pengadilan Saudi pekan lalu telah mengeluarkan putusan eksekusi terhadap Dawoud Hussain al-Marhoon, seorang Syiah yang ditangkap pada usia 17 pada protes anti-pemerintah di bagian timur negara itu pada tahun 2012.
Kelompok itu mengatakan Marhoon kini menghadapi pemenggalan hanya karena menuntut demokrasi dan persamaan hak.
Pengadilan yang sama juga sebelumnya mengeluarkan hukuman pancung dan penyaliban pada Ali al-Nimr, warga Syiah muda lainnya di Provinsi Timur Arab Saudi. Kecaman internasional terus disuarakan dalam kasus Nimr tersebut, mereka menyerukan Riyadh untuk tidak mengeksekusinya, karena ia masih kecil ketika ia ditangkap.
“Dawoud dihukum setelah beberapa kali sidang rahasia berlangsung tanpa didampingi pengacaranya, juga informasi tentang sidangnya diblokir ,” pernyataan Reprieve mengatakan.
Ia menambahkan bahwa dua Syiah muda itu sekarang sedang menghadapi pemenggalan karena pejabat Saudi mengabaikan kritik seputar keadilan persidangan.
“Dengan habisnya jalur hukum, vonis ini, bisa dijalankan kepada kedua remaja itu setiap saat, tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada keluarga mereka … Eksekusi diharapkan tidak dijalankan meskipun ada kekhawatiran tentang keadilan bagi kedua tahan tersebut ,” kata kelompok hak asasi.
Arab Saudi telah menghadapi kritik tajam atas sejumlah eksekusi tahan yang dikeluarkan tahun 2015 dimana laporan menunjukkan adanya peningkatan yang dramatis dari putusan tersebut di kerajaan dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Kebanyakan dari mereka yang ditahan telah dipenggal. Riyadh sejauh ini telah mengabaikan tekanan internasional untuk reformasi dalam prosedur peradilan.
Kedua pemuda itu menghadapi pemenggalan, mereka ditangkap pada saat Arab Saudi menghadapi protes dan demonstrasi di daerah penghasil minyak di timur, yang sebagian besar dihuni oleh komunitas minoritas Syiah .
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email