Pesan Rahbar

Home » » Rahbar: Perjalanan Massa Arba’een Manifestasi Ketaqwaan dan Iman

Rahbar: Perjalanan Massa Arba’een Manifestasi Ketaqwaan dan Iman

Written By Unknown on Thursday 3 December 2015 | 21:23:00

Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan perjalanan massa menuju kota Irak Karbala untuk memperingati Arba’een menunjukkan kombinasi keimanan dan ketaqwaan.

Ayatollah Khamenei menyampaikan berpidato tersebut pada sekelompok ulama Iran saat kajian hukum pada hari Senin (30/11/15), menggambarkan Arbaeen merupakan hak istimewa abadi yang menandai 40 hari setelah kesyahidan Imam Hussein (as), Imam Syiah ketiga, yang merupakan cucu dari Nabi Muhammad (saw).

Pemimpin mengatakan bahwa jumlah para peziarah besar yang datang dari seluruh dunia dan Iran berjalan menuju Karbala merupakan manifestasi yang menonjol dari madrasah Ahlulbait Nabi Muhammad.

“Kombinasi dari ketaqwaan, iman, kebijaksanaan dan kasih sayang adalah salah satu gambaran khusus dari madrasah keluarga Nabi Muhammad,” kata Ayatollah Khamenei.

Imam Hussein dan 72 sahabat setia, termasuk anggota keluarganya, syahid pada Asyura, hari kesepuluh bulan Muharram, dalam pertempuran melawan Yazid khalifah Umayyah kedua, pada 680 M di Karbala, Imam Hussein syahid karena menolak bersumpah setia kepada penguasa terang itu.

Menurut koresponden Press TV di Karbala, Altaf Ahmad, para peziarah berpakaian hitam dari berbagai negara termasuk Iran, Bahrain, Arab Saudi, Lebanon dan India, mendatangi Karbala tidak hanya untuk menandai kesempatan Arbaeen tetapi juga untuk menegaskan kembali kesetiaan mereka kepada Imam Hussein.

Lima juta peziarah ini diperkirakan akan datang dari Iran.

Para peziarah, di antaranya Muslim Sunni dan Kristen, menunjukkan komitmennya untuk Imam Hussein dengan berjalan kaki puluhan kilometer tanpa alas kaki untuk mencapai maqam itu.

Foto diambil pada November 30, 2015 menunjukkan peziarah berjalan ke Karbala untuk peringati Arba’een menandai akhir masa berkabung empat puluh hari setelah kemartiran Imam Husein (as) pada abad ke-7.

Pasukan Irak telah memperketat keamanan untuk melindungi peziarah terhadap kemungkinan serangan teroris menjelang ritual berkabung, yang jatuh pada tanggal 2 Desember tahun ini.

Bagian utara dan barat Irak telah diganggu oleh kekerasan yang mengerikan sejak teroris ISIS memulai aksi terornya di negara itu pada bulan Juni 2014. Tentara tentara dan unit Mobilisasi Rakyat telah bergabung dan sedang berupaya mengambil kembali wilayah yang dikuasai militan dalam operasi bersama. []

(Mahdi-News/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: