Pesan Rahbar

Home » » Menlu Austarlia Desak Uni Eropa Bom ISIS di Timur Tengah

Menlu Austarlia Desak Uni Eropa Bom ISIS di Timur Tengah

Written By Unknown on Wednesday 2 September 2015 | 09:52:00

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop (Foto: AFP)

Menteri Luar Negeri Australia Julie Bishop telah menyerukan ke negara-negara Eropa untuk turut-serta dalam serangan udara terhadap teroris ISIS di Suriah dan Irak.

“Negara-negara yang berdekatan dengan Suriah dan Irak, Lebanon, Yordania dan lainnya menanggung beban jutaan penduduk yang melarikan diri ke perbatasan dan kemudian ke Eropa. Itu sebabnya saya minta Eropa terlibat dalam serangan udara koalisi di Suriah dan Irak, “Bishop seperti yang dikutip dalam laporan harian lokal The Australian pada Senin (31/8/1).

Pernyataan Bishop itu disampaikan dalam sebuah wawancara dengan harian tersebut setelah pemerintah Australia mempertimbangkan usulan AS kepada militer Australia untuk bergabung dengan serangan udara terhadap berbagai target jaringan ISIS di Irak dan Suriah.

Sementara itu serangan udara koalisi internasional pimpinan AS telah mendapat banyak dikritik karena sebagai besar serangan itu tidak efektif dan gagal memberantas militan Takfiri di berbagai daerah di Irak atau Suriah.

Pengungsi Suriah berjalan di lapangan saat mereka menuju Gevgelija dari Makedonia ke perbatasan Serbia, 30 Agustus 2015. (Foto: AFP)

Sementara Suriah menentang keras serangan udara koalis tersebut, mengatakan bahwa serangan yang sedang dilakukan di Suriah itu tanpa otorisasi dari pemerintah sekalipun berdalih menyerang teroris yang didukung oleh sekutu Eropa serta regional sejak 2011 dalam upaya menggulingkan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

Jaringan teroris ISIS yang datang dari negara Eropa semakin banyak datang ke Irak dan Suriah karena otoritas Barat gagal menghentikan aliran mereka ke wilayah tersebut – yang sebagian besar melalui Turki – meskipun dijanjikan akan dihentikan.

Menurut badan pengungsi PBB, hampir 300.000 pengungsi telah menyeberang ke Mediterania tahun ini, sebagian besar mereka melarikan diri akibat konflik di Suriah, Afghanistan, Irak dan sejumlah negara Afrika. []

(Mahdi-News/ABNS)
Share this post :

Post a Comment

mohon gunakan email

Terkait Berita: