“Amerika tetap masih musuh pertama kita. Perundingan nuklir tidak meniscayakan hubungan bilateral dan multilateral dengan Amerika.”
Begitu hal ini ditegaskan oleh Ayatullah Muhammad Yazdi ketua Dewan Ahli Rahbari pada muktamar ke-18 dewan ini kemarin.
Pada kelanjutan orasi, Ayatullah Yazdi menilai, JCPA (Joint Comprehensive Plan of Action) adalah masalah kontemporer Iran dan selalu disinggung di setiap pertemuan. Ada yang mendukung dan ada juga yang menentang. Ini sangat lumrah.
Ayatullah Yazdi menekankan, JCPA harus berjalan melalui jalur undang-undang. Segala ketetapan yang ditentukan oleh Parlemen Iran kita terima.
Ayatullah Yazdi menukaskan, JCPA ini telah menjelaskan tugas dan kewajiban masing-masing pihak. Semua pihak harus beraksi sesuai butir-butir yang telah tercantum dalam JCPA ini.
“Akan tetapi, harus kita camkan bersama bahwa JCPA ini tidak akan pernah mengubah kebijakan luar negeri kita. Kita masih meyakini bahwa Amerika adalah musuh pertama. Kejahatan-kejahatan Amerika tidak bisa dihitung. Sikap dualisme dan fitnah-fitnah yang telah mereka ciptakan tidak bisa dimaafkan. Sudah sering kali terbukti bahwa benang fitnah-fitnah ini berakhir di tangan Washington,” ujar Ayatullah Yazdi.
Menurut Ayatullah Yazdi, fitnah-fitnah yang sedang disulut oleh Amerika di Iraq, Suriah, dan Yaman bertujuan untuk menciptakan perpecahan dalam tubuh Muslimin.
(Shabestan/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email