Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu
Pelanggaran wilayah udara yang dilakukan oleh Rusia ternyata berbuntut panjang. Bukan hanya pemerintah Turki yang berang dan melemparkan ancaman kepada Rusia, negara Barat mengecam pesawat Rusia yang memasuki wilayah udra Turki.
NATO menuduh Rusia melakukan tindakan berbahaya dan tidak bertanggung jawab, setelah pesawat-pesawat Rusia dua kali memasuki wilayah udara Turki. NATO mengatakan pemerintah di Moskow harus menghentikan tindakan seperti ini dan mendesak penjelasan sesegera mungkin.
Pakta pertahanan ini juga menyerukan Rusia tidak lagi menjadikan kekuatan oposisi dan warga sipil sebagai sasaran serangan udara dan memfokuskan serangan ke posisi-posisi milisi kelompok yang menamakan diri Negara Islam (ISIS).
Sebelum itu, Amerika Serikat (AS), melalui Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, mengatakan Turki berhak menembak jatuh semua pesawat yang memasuki wilayah udara mereka secara tidak sah.
Menteri Pertahanan AS Ashton Carter dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Senin 5 Oktober 2015, mengatakan akan segera mengubungi pemerintah Turki untuk membahas hal ini. Di mata AS, pelanggaran yang dilakukan Rusia adalah sesuatu yang harus dibahas secara rinci.
“Itu (pelanggaran Rusia) jelas sesuatu yang harus kita bicara dengan Turki,” kata Carter.
Pemerintah Turki melemparkan ancaman kepada Rusia. Dimana Turki menegaskan akan menurunkan kekuatan militer mereka untuk mencegah siapapun melanggar batas udara mereka.
Turki mengancam akan menembak jatuh apapun itu yang dinilai melanggar batas wilayah udara mereka. Bahkan, mereka menyebut seekor burungpun akan mereka tembak jika dinilai melakukan pelanggaran.
“Aturan kami soal menggunakan pendekatan (militer) bagi siapapun yang melanggar batas wilayah udara kami sangat jelas,” kata Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu dalam sebuah pernyataan.
“Angkatan Bersenjata Turki telah mendapat instruksi yang jelas mengenai hal ini. Bahkan, seekor burungpun akan kami cegah jika dinilai melanggar,” sambungnya, seperti dilansir Focus pada Senin 5 Oktober 2015.
Sementara itu sumber militer Turki yang berbicara dalam kondisi anonim mengatakan, Pemerintah Rusia mengakui bahwa mereka memang telah melakukan pelanggaran terhadap wilayah udara Turki.
“Rusia telah menginformasikan kepada Turki, bahwa pelanggaran terhadap wilayah udara Turki di dekat perbatasan Suriah pada 3 Oktober lalu adalah karena kesalahan navigasi,” kata sumber tersebut, seperti dilansir Daily News pada Senin 5 Oktober 2015.
Jet tempur Rusia diketahui melanggar wilayah udara Turki pada Sabtu pukul 12.08 waktu setempat (pukul 09.08 GMT) di wilayah selatan Yayladagi di Provinsi Hatay, Turki selatan.
(Satu-Islam/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email