Brigadir Jenderal Hossein Salami, Wakil Komandan dari Korps Pengawal Revolusi ISLAM (IRGC)
Seorang komandan Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) mengatakan drone buat dalam negeri Iran mampu menghindari radar yang melacak area sejauh 3.000 kilometer.
Industri pertahanan Iran meningkat setiap hari dan berhasil menguji-coba berbagai jenis peralatan pertahanan, Brigadir Jenderal Hossein Salami, wakil komandan IRGC mengatakan pada hari Senin (16/11/15).
Dia menambahkan bahwa rudal jarak jauh Iran dapat dipandu sampai mencapai target ribuan mereka kilometer di luar perbatasan negara itu dengan margina kesalahan kecil.
Komandan IRGC itu lebih lanjut mengatakan bahwa Iran telah berubah menjadi pusat kekuatan utama yang luas dari Jalur Gaza di timur Mediterania ke Libanon, Suriah, Irak, Bahrain dan Yaman.
Dalam beberapa tahun terakhir, Iran telah membuat terobosan besar di sektor pertahanan dan mencapai swasembada dalam memproduksi peralatan dan sistem militer penting, termasuk berbagai drone produksi sendiri.
Republik Islam meluncurkan drone tempur jarak pertama, Karrar (Striker), pada bulan Agustus 2010. Awal bulan ini, Iran meluncurkan drone terbaru modern yang dapat digunakan dalam operasi pengintaian.
Sejak itu, negara ini telah memproduksi berbagai drone pengawasan berteknologi tinggi dan drone tempur lainnya.
Iran telah berulang kali mengatakan bahwa kekuatan militernya tidak menimbulkan ancaman bagi negara-negara lain, dan menegaskan bahwa doktrin pertahanan didasarkan pada pencegahan. []
(Mahdi-News/ABNS)
Post a Comment
mohon gunakan email