galileo galilei
Kata ini yang diucapkan oleh
Galileo pertama kali saat
ia menemukan bahwa sesungguhnya bukanlah bumi yang menjadi sumber atau
pusat tata surya, namun sebaliknya mataharilah yang menjadi pusat tata
surya. Bumi pula yang mengililingi matahari selama sekitar 365 hari
(revolusi) dan berputar pada sumbunya selama 24 jam (rotasi).
Penemuan ini pula yang menghantarkan dia berhadapan dengan para
borjuis
agama pada saat itu yang mengendalikan seluruh opini publik tentang
nilai-nilai yang berkaitan dengan sesuatu yang berada diluar jangkauan
manusia pada saat itu. Para agamawan yang menjadi penguasa baru untuk
menafsirkan seluruh fenomena alam. Pada akhirnya penemuan inipula yang
akhirnya mengakhiri hidup cemerlangnya berhadap-hadapan dengan kekuasaan
pemuka agama yang sangat kuat saat itu dan yang menjadi titik tolak
renaissance (abad pencerahan) di Eropa yang memicu revolusi industri.
Setelah penemuan Galileo ini kemudian menyusul penemuan-penemuan brilian
lainnya dari bangsa Eropa, yang menandakan pula runtuhnya regim
rohaniawan.
Apakah potensi eureka ini dapat juga kita miliki?. Jawabannya tentu saja.
Ron Holland, seorang ahli komunikasi dan marketing, dalam bukunya
Talk and and Grow Rich,
seperti yang pernah saya singgung pada tulisan sebelumnya (lihat:
Biarkan Saja Mengalir) menyebut ini sebagai proses akumulasi dari
pemanfaatan energi alam bawah sadar kita. Ia juga mengatakan bahwa
seandainya manusia mampu memanfaatkan energi ini maka akan banyak
masalah yang dapat terselesaikan. Bahkan ekstremnya ia membiarkan energi
ini bekerja sendiri untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang
dihadapi oleh manusia. “Biarkan saja alam bawah sadar yang akan
menyelesaikannya.. “ demikian katanya menyarankan dalam buku tersebut.
Ia
menyebut contoh bahwa pada saat kita sedang mengalami tekanan kerja
yang demikian berat, dan pada saat yang sama kita bersegera meluangkan
waktu untuk berlibur, maka banyak persoalan terselesaikan dengan
sendirinya. Kita yang biasanya suntuk dan jenuh dengan banyak persoalan
yang dihadapi, ketika sehabis liburan tiba-tiba saja persoalan
seolah-olah telah terselesaikan. Kita pun menjadi lebih rileks dan
bersemangat untuk menyelesaikannya.
Apa hubungan eureka ini
dengan tulisan saya selanjutnya. Saya merasa ada kesamaan sistem yang
bekerja ini dengan proses alam bawah sadar yang bekerja dipikiran saya
beberapa hari terakhir ini. Ini masih sebuah asumsi saja.
Berkaitan
dengan hal ini, dalam kesempatan ini saya hanya ingin berbagi cerita
yang agak mengherankan saya. Apakah efek-efek yang saya alami ini akibat
proses bekerjanya alam bawah sadar saya-seperti eureka Galileo-ataukah
memang hanya sebuah kebetulan. Dibawah ini saya akan tuturkan peristiwa
itu satu per satu.
Dalam dua minggu terahir ini saya mengalami
dua peristiwa yang cukup mengherankan saya. Peristiwa pertama berkaitan
dengan tokoh
Munir SH, aktivis demokrasi pendiri
Kontras dan direktur Imparsial, sebuah LSM yang bergerak dibidang
advokasi terhadap korban-korban kekerasan dan penegakan supremasi hukum,
HAM dll. Seperti kita ketahui, tokoh besar ini, meninggal Selasa, 7
September, 2004 yang lalu. Menurut media ia meninggal saat akan transit
menuju Amsterdam dari bandara Schippol, Belanda, tempat dimana ia
mendapatkan beasiswa S-2 nya di Belanda. Munir mendapatkan program
beasiswa tersebut dari organisasi geraja– geraja.
Beasiswa
yang diperoleh oleh Munir SH dari gereja mengindikasikan kepada kita
bahwa dunia gereja telah bergerak cukup jauh dalam aktivitas
keagamaannya, bukan sekedar hanya berkaitan dengan kegiatan agama secara
formal. Beberapa aktivitas dari mereka juga berkaitan dengan
kemanusiaan, seperti pencegahan HIV AIDS, serikat pekerja dll. Lepas
setuju atau tidak setuju saya amat memuji langkah dewan gereja yang
sangat perhatian dengan persoalan kemanusiaan dengan memberikan beasiswa
kepada seorang non-Kristen untuk belajar dan membiayai pendidikan
kepada para pejuang kemanusiaan seperti Munir SH. Kondisi ini sangat
jauh berbeda dengan kita umat Islam. Bantuan yang ada dari kaum muslimin
lebih terfokus pada bantuan-bantuan berupa pembangunan fisik seperti
masjid dll. Saya tidak antipati dengan cara ini, tetapi menurut saya
pembangunan manusia jauh lebih penting daripada pembangunan fisik
seperti masjid. Masjid dan lain sebagainya hanya akan bernilai oleh
orang – orang yang memiliki kesadaran dan pengetahuan tentang dirinya
dan tanggungjawabnya kepada Sang Pencipta. Dari lembaga bantuan (yang
saya ketahui) sangat sedikit dari mereka yang mengalokasikan dana
bantuannya untuk pemberdayaan kepada orang-orang yang memiliki perhatian
kepada rakyat miskin dan yang tertindas. Membiayai mereka untuk menjadi
pemimpin, dan penggerak bagi para orang–orang tertindas di seluruh
dunia. Dunia Islam kini adalah didominasi oleh penindasan dimana-mana.
Padahal Nabi Saw dan nabi-nabi sebelumnya selalu bersama dan berpihak
pada orang-orang tertindas. Kebetulan saya pernah mendapatkan pelatihan
yang cukup memadai mengenai aktivitas serikat pekerja dari salah satu
lembaga gereja. Pada saat menerima pelatihan tersebut, saya tidak peduli
dengan siapa yang memberi dan mendanai saya. Bahwa mereka memiliki
kepentingan yang sama untuk mengangkat dan memberdayakan pekerja, maka
saya akan dukung dan terima, dari siapapun dana itu diperoleh. Mungkin
saya terlalu praktis dan berfikir jangka pendek melihat ini. Bagi saya
kebenaran bukanlah monopoli Islam saja. Kebenaran tidak identik dengan
simbol agama tertentu. Kebenaran seperti Muthahhari jelaskan dalam
bukunya Keadilan Ilahi, memiliki hakikatnya sendiri. Bahkan Imam Ali as
pernah mengatakan,…”lihatlah pembicaraannya jangan kamu lihat siapa yang
berbicara”. Ditempat lain ia mengatkan, …”ambilan ilmu darimana saja ia
berasal”. Nabi kita pun menganjurkan kita untuk belajar ke negeri Cina
yang nota bene mayoritas penganut Budha atau Konfusianisme (Kong Hu
Chu).
Seorang Munir SH adalah orang yang sangat
berani melawan arus menentang bentuk penindasan dan kezaliman khususnya
di zaman orde baru. Ia adalah tokoh yang dipilih oleh majalah Ummat
sebagai tokoh untuk tahun 1998 dengan segenap kiprahnya ditahun itu.
Majalah
Ummat adalah majalah Islam modern perkotaan yang dulu cukup berani
menyajikan berita–berita tentang politik dll. Kini majalah itu tidak
lagi terbit. Banyak awaknya kini menjadi wartawan di beberapa media
besar seperti Tempo, Gatra dll.
Ia mendirikan Kontras
dimana saat itu banyak aktivis gerakan pro demokrasi diculik dan
dihilangkan nyawanya. Lembaga ini menjadi corong yang paling nyaring
menyuarakan kepentingan para aktivis yang diculik saat itu.
Mudahan-mudahan Munir SH mendapatkan syafaat dari Rasulullah Saw dengan
perjuangan heroiknya tersebut. Ia telah membasahi tanah negeri ini
dengan sikap-sikapnya yang sangat ksatria, yang akan tetap dikenang dan
dijadikan panutan bagi para pejuang demokrasi selanjutnya. Sekali lagi
ini pandangan pribadi saya yang sangat subjektif. Mungkin ada banyak
pihak tidak sependapat dengan penilaian saya ini. Ini alam demokrasi.
Orang sah-sah saja berbeda pendapat.
Mudah-mudahan nantinya kami
akan menyusul langkah-langkah anda bung Munir SH. Menjadi syahid, dan
menjadi saksi kepada generasi selanjutnya tentang kegigihan dalam
membela kebenaran adalah cita-cita pengikut Rasulullah Saw dan Imam
Husein as.
Kesyahidan Imam Husein as
di Karbala menjadi saksi bagi seluruh pengikut Rasulullah selanjutnya
untuk mendambakan gugur dalam membela kebenaran. Kesayhidannya ini
menginspirasi jutaan rakyat Iran meruntuhkan regim Syah yang didukung AS
dan Isreal (dawn with America and Israel). Ia juga membakar para
pejuang Hizbullah sehingga mereka mampu mengusir tentara Israel pulang
ke kampungnya dengan tertunduk malu.
Lalu dimana cerita
yang mengherankan itu terjadi? Saya mengatakan kepada rekan saya di
kantor sekitar dua minggu yang lalu, bahwa saya akan bersikap golput
untuk tidak memilih capres yang tersedia, antara Mega dan SBY pada
putaran kedua 20 September 2004, nanti. Buat saya keduanya tidak
memiliki track record yang mumpuni. Walaupun salah satunya SBY nampak
memiliki performance yang lebih unggul daripada Mega, tapi dengan
melihat komposisi team sukses kepresidenannya, saya jadi agak meragukan
jika nantinya SBY terpilih, ia dapat membuktikan janji-janjinya
tersebut. Kabinet adalah sebuah lembaga eksekutif untuk menjalankan roda
pemerintahan. Diperlukan team work dan komitmen yang tinggi untuk
memperjuangkan kepentingan rakyat banyak. Saya tidak melihat orang–orang
yang bergelut dan concern terhadap rakyat miskin pada kedua team
mereka.
Keputusan golput saya tarik jika salah satu dari keduanya
mengangkat Munir SH menjadi jaksa agung. Artinya saya tidak akan golput
jika salah satu dari kedua calon tersebut mengumumkan bahwa Munir SH
adalah calon jaksa agung mereka pada kabinet kepriesidenan mendatang.
Dan ternyata memang saya harus tetap golput, karena Munir SH tidak akan
pernah menjadi jaksa agung seperti yang saya harapkan. Munir SH telah
menemui Tuhannya yang lebih mencintainya. Walaupun Munir SH mati muda
tapi semangatnya akan tetap menyala bagi para pejuang kebenaran. Selamat
jalan bung Munir SH.
Peristiwa kedua terjadi malam yang lalu.
Sehabis hadir pada kuliah umum mengenai kewirausahaan untuk mata kuliah
pengantar bisnis, di FE Ekstension yang diselenggarakan oleh BEM FE
Ekstensi, yang menampilkan dua pembicara, yang pertama pimpinan dari
Holding Company Easco Group Bp. Emil dan Sdr. Dandosi Mahram alumnus FE
Ekstensi UI tahun 1990, yang merupakan pengamat dan praktisi pasar modal
ternama di Indonesia. Saya sempat mampir sekitar 30 menit di sentra
pasar modal milik Danareksa Sekuritas, tepatnya dipojok dekat ATM BCA di
sudut FE UI. Saya berdiskusi dengan sdr. Satrio yang juga alumnus FE UI
tahun 1991 seputar pasar modal. Terus terang saya masih sangat awam
dengan pasar modal.
Kami berdiskusi panjang lebar hingga masuk
pada persoalan yang sangat penting untuk diketahui oleh orang–orang yang
ingin berinvestasi di pasar modal. Persoalannya adalah kapan kita akan
masuk untuk membeli saham dan kapan saat kita harus menjual. Ini
pengetahuan penting yang harus diketahui sebagai starting point masuk
dunia pasar modal.
Kita tidak dapat membeli saham sendiri namun
harus melalui melalui perusahaan sekuritas yang telah terdaftar di
Bapepam dengan dikenai biaya (fee) sekitar 0.3% dari nilai transaksi.
Transaksi berlangsung real time dan penyerahan uangnya untuk membeli
adalah H+3 sementara untuk menjual H+4.
Menurut Satrio, dunia
pasar modal adalah dunia yang mengharuskan kita untuk tidak saja
memahami angka–angka yang tercantum dalam laporan keuangan, namun kita
juga harus dapat memahami peristiwa ekonomi dan politik skala globa
maupun isyu regional. Para pialang harus menjadi demikian aware terhadap
seluruh proses yang terjadi di dunia ini. Karena seluruh efek dari
peristiwa global akan sangat mempengaruhi perdagangan saham. Dunia telah
sedemikian interdependensi. Saat itu Satrio menyebut bahwa saham dapat
saja mudah jatuh jika besok hari ternyata terjadi bom meledak atau ada
peristiwa force majeur lainnya.
Ternyata pada siang hari keesokan
harinya, tepatnya pukul 10:30 WIB terjadi bom yang sangat dahsyat (huge
explosive) di Kedutaan Australia di Jl. H. R. Rasuna Said. Bom
berkekuatan besar itu dalam tayangan TV terlihat mampu menjebol pintu
pagar gedung kedutaan Australia. Tidak itu saja, bom itu juga memecahkan
kaca–kaca gedung yang berdekatan dengan lokasi kejadian dalam radius
500 m. Diperkirakan kekuatan bom ini jauh melebihi apa yang terjadi di
Bali dan Hotel J. W. Marriot. Satu peristiwa kelabu kembali mewarnai
Republik yang baru saja berulangtahun ke 59 ini. Indonesia menjadi salah
satu ladang subur terjadi peristiwa teroris di seluruh dunia. SCTV
menyebutnya sebagai “Indonesia Menangis”. Kita mengutuk peristiwa
seperti itu dan jauh dari nilai-nilai yang diajarkan oleh Islam.
Saya
sendiri agak heran dengan kedua peristiwa yang secara tidak sengaja dan
sadari saya ketahui sebelum terjadinya sebuah peristiwa. Apakah ini
kebetulan? Tapi beberapa kali sering kita mengalami hal ini. Apa arti
fenomena ini? Ini masih rahasia besar buat saya. Ada yang bisa bantu?
Source