Daftar Isi Nusantara Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Meluruskan Doa Berbuka Puasa ‘Paling Sahih’

Doa buka puasa apa yang biasanya Anda baca? Jika jawabannya Allâhumma laka shumtu, maka itu sama seperti yang kebanyakan masyarakat baca...

Pesan Rahbar

Showing posts with label London. Show all posts
Showing posts with label London. Show all posts

Urgensitas Mentauladani Sirah Rasulullah Saw dalam Mengenalkan Islam Sejati


PALESTINA - Kaum muslimin dengan mentauladani akhlak dan perangai mulia Rasulullah (Saw) dapat mengenalkan dengan baik tentang Rasulullah Saw dan Islam kepada masyarakat dunia dan ini adalah reaksi terbaik dalam menghadapi penistaan atas kesucian-kesucian Islam. 

Dr. Mahir Khadir, Hakim Mahkamah Agung Palestina, Anggota dewan Ulama dan Mubalig Quds al-Syarif dan Asisten Ketua Uni Budaya dan Inovasi saat wawancara dengan IQNA, dengan menjelaskan hal ini menegaskan, dengan menyelenggarakan konferensi dan kongres juga melalui media dan dialog rasional serta mimbar-mimbar masjid dan markas-markas Islam, kami dapat mengenalkan logika, pemikiran, ideologi Islam yang benar, perdamaian dan kecintaan agama suci ini kepada masyarakat dunia.

Dia menegaskan, dengan pemublikasian kembali karikatur yang menistakan Rasulullah Saw adalah sebuah ajakan perang dan provokasi emosional kaum muslimin dunia dan tindakan yang tidak patut ini akan menjauhkan dunia dari perdamaian, kecintaan dan koeksistensi, yang mana hal ini tidak diperbolehkan.
Anggota Dewan Ulama dan Mubalig Quds al-Syarif dengan mengisyaratkan reaksi-reaksi konstruktif di hadapan penistaan kesucian-kesucian Islam mengatakan, sejumlah aktivis muslim Inggris dalam tindakan-tindakan positif dengan menuliskan kalimat-kalimat dalam mendeskripsikan Rasulullah Saw di atas bus-bus London menegaskan bahwa Islam jauh dari terorisme; sebuah tindakan yang sangat bernilai dan sangat luhur bagi kami kaum muslimin, sebaliknya tindakan pemublikasian karikatur anti-Islam yang telah melukai sensitivitas jutaan kaum muslimin adalah hal yang sama sekali tidak ditegaskan oleh kami kaum muslimin, bahkan juga para pengikut agama manapun.

Selanjutnya, Dr. Mahir Khadir mengisyaratkan tentang tekat Amerika yang akan mengeluarkan undang-undang pembelaan terhadap agama dan mengintroduksikan, kami dan semua kaum muslimin sangat mencintai agama kami, Islam adalah agama perdamaian, cinta dan kasih sayang dan dalam agama suci ini menegaskan tentang urgensitas saling menghormati kepada selainnya dan juga kepada agama-agama lainnya; kami harap undang-undang ini dapat teraplikasi secara serius dan masyarakat dunia juga mengetahui urgensitas pemuliaan terhadap Islam dan kaum muslimin.

Hakim Mahkamah Agung Palestina menegaskan, namun perlu saya ingatkan bahwa tindakan-tindakan yang tidak patut ini harus dijawab secara logis dan jauh dari penistaan, menurut saya, kami harus menjawab pemikiran dengan pemikiran dan logika dengan logika dan dalam hal ini, berpegang teguh dengan perangai dan akhlak mulia Rasulullah (Saw) adalah permasalahan yang urgen.

Dr. Mahir Khadhir menegaskan, umat Islam harus bersatu dan integrative, jangan sampai mengizinkan perpecahan yang menyediakan ranah berkelompok-kelompok untuk penistaan terhadap Islam dan kesucian-kesuciannya.

Kunjungan PM Inggris ke Turki dan Perang Melawan ISIS


Kunjungan David Cameron, Perdana Menteri Inggris ke Turki menjadi salah satu berita terhangat di negara ini. Poros utama pembicaraan antara Cameron dan para pejabat Ankara adalah perang melawan terorisme, krisis Suriah, proses hubungan Ankara- London dan krisis Ukraina serta masalah keanggotaan Turki di Uni Eropa.

Namun tampaknya, cara-cara untuk mencegah bergabungnya warga Inggris ke kelompok teroris Takfiri ISIS dan penyeberangan mereka ke Suriah dan Irak melalui perbatasan Turki, menjadi tema terpenting pembicaraan Cameron dengan para pejabat tinggi Ankara termasuk dengan Presiden Recep Tayyip Erdogan, dan PM Ahmet Davutoglu.

Persoalan tersebut penting mengingat baru-baru ini para pejabat London mengatakan bahwa warga negara Inggris yang bergabung dalam operasi ISIS telah kembali ke negara mereka. Hal ini berarti ISIS menjadi ancaman keamanan terbesar bagi Inggris.

Menurut pernyataan para pejabat London itu, hingga sekarang sekitar 500 warga Inggris bergabung dengan ISIS, di mana setengahnya telah kembali ke negara mereka. Dari perspektif lainnya, kunjungan Cameron ke Turki juga penting mengingat ancaman tersebut tidak terbatas bagi Inggris saja, tetapi juga bagi negara-negara anggota Uni Eropa lainnya.

Sejumlah negara Eropa yang melindungi kepentingan-kepentingan mereka melalui dukungan kepada kelompok-kelompok teroris di Timur Tengah saat ini sedang menghadapi ancaman serius mengingat kebijakan tersebut ternyata justru menyebabkan kepentingan-kepentingan mereka terancam. Oleh karena itu, para pejabat Eropa sedang mencari jalan untuk menghadapi teroris ISIS dan menjaga keamanan dengan cara meningkatkan konsultasi-konsultasi mereka termasuk di Turki.

Menurut pandangan negarawan Eropa, keengganan Turki untuk mengontrol ketat lalu-lalang teroris ISIS melalui perbatasan negara itu dengan Irak dan Suriah menunjukkan dukungan nyata pemerintah Ankara kepada kelompok teroris Takfiri tersebut.

Lawatan terbaru Federica Mogherini, Ketua Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa ke Turki dan pembicaraan dengan para pejabat Ankara tentang cara-cara untuk memerangi ISIS, juga dalam rangka mencegah ancaman-ancaman kelompok teroris.

Dalam pernyataannya, Mogherini mencatat bahwa Turki sebagai calon anggota Uni Eropa hanya terlibat sepertiga dari sikap dan kebijakan luar negeri organisasi ini. Sementara sebelumnya, Turki mengadopsi lebih dari delapan puluh persen dari posisi umum dan kebijakan Uni Eropa.

Mungkin salah satu alasan kurangnya kerjasama Turki dengan Uni Eropa di sebabkan tidak adanya keseriusan organisasi tersebut untuk memasukkan negara itu dalam mekanisme pengambilan keputusan terkait kebijakan-kebijakan pertahanan dan keamanan Uni Eropa.

Sejak tahun 2005, Turki telah meminta untuk masuk ke Uni Eropa, namun sejak dimulainya perundingan resmi, belum ada keputusan jelas terkait keanggotaan negara itu di Uni Eropa.

Mungkin menurut pandangan pejabat-pejabat Ankara, logis jika Turki mengambil kebijakan luar negerinya secara independen mengingat negara ini belum sepenuhnya menjadi anggota Uni Eropa. Namun masalahnya adalah konsistensi dalam pengambilan keputusan makro di tingkat kebijakan luar negeri Uni Eropa merupakan keharusan bagi negara-negara anggotanya dan bahkan negara-negara yang meminta untuk menjadi anggota organisasi itu. Dengan demikian pengabaian terhadap hal itu bisa melahirkan persoalan bagi Turki.

Sementara itu, dalam kunjungannya ke Ankara, PM Inggris tampaknya berusaha menggunakan pengaruhnya untuk mendorong Turki lebih sejalan dengan kebijakan Uni Eropa di tingkat kebijakan luar negeri khususnya dalam memerangi ISIS. (IRIB Indonesia/RA/NA)

Terkait Berita: